Jumat, 26 Maret 2010

NAAS......NIAT MO NONTON BOLA MALAH DAPAT BOGEM MENTAH

0 komentar

70% laki-laki pasti suka nonton bola, begitu juga dengan Ilham, ABG asal Jakbar ini sangat antusias ketika kesebelasan Persija vs Persib merumput pada hari kamis sore, 25 Maret 2010. Namun belum pertandingan dimulai kericuhan sudah mulai terjadi, dan Ilham menjadi salah satu korbannya. Ilham di keroyok massa Persija, karena dia dianggap sporter Persib. Dia sempat sembunyi di lapangan tenis indoor Gelora Bung Karno sebelum menerima bogem mentah dari the Jakmania yang sedang kalap. Beruntung Ilham diselamatkan oleh sporter Persija lainnya yang akhirnya diantar pulang dengan sejumlah luka di sekujur badannya. Ricuh pada saat pertandingan bola berlangsung bukan suatu hal yang aneh lagi, tidak hanya di Indonesia, hal ini juga terjadi negara Amerika latin seperti Meksiko dan beberapa negara lainnya. Kefanatikan berlebihan terhadap olah raga ini menjadi salah satu pemicu kericuhan terjadi. Bahkan seringkali kericuhan dapat memakan korban tidak hanya korban materi namun juga korban jiwa. Ketidakmampuan menerima kekalahan dari tim yang didukung juga menjadi salah satu penyebab kericuhan.


Ketika suatu pertandingan diselenggarakan, sebenarnya adalah momen untuk mengukur tingkat kemampuan dari anggota-anggota yang turut bertanding, apabila suatu tim kalah atau menang seharusnya para pendukungnya dapat menerima. Pada saat suatu tim dapat memenangkan pertandingan pada hakekatnya mereka memiliki kualitas yang lebih bagus baik dari segi pemain maupun strategi, begitu juga sebaliknya. Andaikata, seluruh sporter memahami hal tersebut maka mereka tidak perlu membuang tenaga untuk membuat kericuhan yang merugikan mereka sendiri, selain itu pertandingan diselenggarakan salah satunya juga bertujuan untuk menghibur para sporter.


Para pemain juga seharusnya dapat memberikan pertandingan yang baik dan fair bagi para sporternya, karena terkadang faktor pemain yang curang serta wasit yang memihak juga sering memicu kerusuhan. Ketika pertandingan berlangsung, bukan suatu hal yang aneh bila para pemain saling menjagal lawan untuk mempertahankan/merebut bola namun perlu diingat juga bahwa mereka bermain tidak hanya untuk diri sendiri namun juga untuk tim dan sporternya. Jika mempertahankan/merebut bola dilakukan dengan permainan yang cantik, para sporter juga pasti akan menikmatinya, sehingga dapat memperkecil faktor penyebab kerusuhan.


Pertandingan yang menarik serta aman dari kerusuhan pasti merupakan harapan dari semua pecinta bola. Namun entah kapan kondisi ini dapat terwujud, karena tetap saja ada sporter yang justru menikmati pertandingan bola sambil membuat kerusuhan.

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan tulis komentar anda